Hasil Akhir, Jokowi tetap Pemenang Pilpres
Jakarta (POB) - Pasangan calon presiden Prabowo-Hatta yang kalah dari Jokowi-Jusuf Kalla, diprediksikan sulit mengubah posisi. Sekalipun Mahkamah Konstitusi mengabulkan gugatan capres nomor satu itu, kekurangan suara untuk mengejar Jokowi-JK masih tinggi.
"Dari materi yang digugat oleh tim pasangan calon nomor satu maksimal yang diperoleh adalah 4 juta suara. Itupun setelah seluruh gugatan dikabulkan," ujar Pengamat Pemilu, Masykurudin Hafidz, di Jakarta, Rabu (30/7/2014).
Sementara selisih kedua pasangan calon menurut hasil rekapitulasi suara nasional yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum, mencapai 8 juta. "Lalu kalaupun dilakukan pemungutan ulang, hasilnya kemungkinan besar tak akan terlalu berbeda," tuturnya.
Pemilih, lanjut dia, tetap akan meneguhkan pilihannya masing-masing. Bahkan, yang paling ekstrim terjadi adalah pemilih Prabowo-Hatta bisa berbalik mencoblos Jokowi-JK.
"Ada faktor situasi kemenangan yang diraih, sehingga situasi itu mempengaruhi pendapat khalayak. Jadi menghilangkan kesan memilih yang kalah," ujarnya. (Amaliya/"PR"/A-88)***
Sumber : Pikiran Rakyat
http://www.pikiran-rakyat.com/node/291140
Jakarta (POB) - Pasangan calon presiden Prabowo-Hatta yang kalah dari Jokowi-Jusuf Kalla, diprediksikan sulit mengubah posisi. Sekalipun Mahkamah Konstitusi mengabulkan gugatan capres nomor satu itu, kekurangan suara untuk mengejar Jokowi-JK masih tinggi.
"Dari materi yang digugat oleh tim pasangan calon nomor satu maksimal yang diperoleh adalah 4 juta suara. Itupun setelah seluruh gugatan dikabulkan," ujar Pengamat Pemilu, Masykurudin Hafidz, di Jakarta, Rabu (30/7/2014).
Sementara selisih kedua pasangan calon menurut hasil rekapitulasi suara nasional yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum, mencapai 8 juta. "Lalu kalaupun dilakukan pemungutan ulang, hasilnya kemungkinan besar tak akan terlalu berbeda," tuturnya.
Pemilih, lanjut dia, tetap akan meneguhkan pilihannya masing-masing. Bahkan, yang paling ekstrim terjadi adalah pemilih Prabowo-Hatta bisa berbalik mencoblos Jokowi-JK.
"Ada faktor situasi kemenangan yang diraih, sehingga situasi itu mempengaruhi pendapat khalayak. Jadi menghilangkan kesan memilih yang kalah," ujarnya. (Amaliya/"PR"/A-88)***
Sumber : Pikiran Rakyat
http://www.pikiran-rakyat.com/node/291140